Olahraga Yang Tepat Untuk Mengatasi Kesehatan Mental

Olahraga Yang Tepat Untuk Mengatasi Kesehatan Mental – Setiap orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik di segala hal, tak terkecuali tentang kesehatan.

Kesehatan fisik setiap orang membutuhkan perlakuan dan perawatan yang berbeda tergantung kebutuhan masing-masing individu.

Begitu pula dengan kesehatan mental. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, termasuk stres dan beban pikiran berlebih. bet88

Stres dapat mengganggu aktivitas harian dan menurunkan produktivitas.

Untuk itu, kesehatan mental perlu dijaga, karena mental sangat mempengaruhi kesehatan fisik, layaknya istilah makan tak sedap jika tak ada garam. www.mustangcontracting.com

Aktif berolahraga selama 45 menit, tiga hingga lima kali seminggu dikaitkan dengan manfaat yang baik untuk kesehatan. Salah satu efek positif yang dapat dirasakan adalah pengaruhnya pada keseimbangan mental.

Olahraga memiliki dampak terbesar pada orang-orang terdiagnosis depresi yang merupakan penyebab utama ketidakseimbangan psikis di seluruh dunia Sebuah studi dilakukan dengan mencakup 75 jenis olahraga dan aktivitas yang menuntut fisik, mulai dari perawatan anak, pekerjaan rumah tangga, hingga pemotongan rumput.

Olahraga tim, bersepeda, aerobik dan pergi ke gym dikaitkan dengan jenis yang dapat memberikan pengaruh kesehatan secara signifikan. Hal tersebut diyakini karena jenis olahraga tersebut dapat mengurangi penarikan diri dan rasa terasing yang lantas berdampak pada isolasi sosial.

Orang yang aktif tiga hingga lima kali seminggu memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang berolahraga kurang dari itu. Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Psychiatry.

Peneliti menyebut bahwa durasi yang dibutuhkan berkisar antara 30 hingga 60 menit. Jika lebih dari itu, misalkan sampai 3 jam dalam sehari, disinyalir malah menimbulkan dampak yang lebih buruk bagi kesehatan mental.

Sebelumnya, orang percaya bahwa semakin banyak latihan yang Anda lakukan, semakin baik kesehatan mental Anda. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Tidak dianjurkan berolahraga lebih dari 23 kali sebulan atau lebih dari 90 menit dalam sehari.

Berikut beberapa jenis olahraga yang ternyata baik untuk kesehatan mental:

1. Jalan kaki

Rekomendasi Olahraga Yang Tepat Untuk Mengatasi Kesehatan Mental

Pilihan olahraga untuk menghilangkan stres yang paling mudah adalah jalan kaki. Tak perlu jauh-jauh, Anda dapat berjalan kaki di sekitar rumah saat pagi atau sore hari.

Orang yang sering jalan kaki, baik jalan santai atau jalan cepat, akan mendapatkan manfaat, seperti melepaskan ketegangan otot, melatih pernapasan, dan menenangkan sistem saraf. Dengan begitu, Anda akan merasa lebih santai karena tingkat stres berkurang.

Tak hanya itu, sering jalan kaki dapat mengurangi risiko munculnya penyakit yang berkaitan dengan stres, termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Jika Anda baru memulai olahraga jalan kaki, lakukanlah 10 menit setiap minggu. Setelah 2-3 minggu, Anda dapat meningkatkan frekuensi dan durasi berjalan kaki secara bertahap.

Selanjutnya, rutin lakukan jalan kaki setidaknya 30 menit tanpa berhenti, minimal tiga kali dalam seminggu untuk mengelola stres.

2. Yoga

Salah satu jenis olahraga lain yang dapat menghilangkan stres adalah yoga. Pasalnya, berbagai postur yoga melibatkan kekuatan tubuh serta pikiran sehingga mengurangi ketegangan otot dan fisik.

Selain itu, yoga menggunakan teknik pernapasan dalam yang memicu respons relaksasi tubuh dan menjadi kunci untuk mengatasi stres. Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa yoga dapat mengurangi tekanan darah.

Karena itu, tak ada salahnya untuk rutin melakukan yoga selama enam hari, dengan durasi 35-40 menit per harinya.

Anda bisa melakukan yoga sendiri di rumah atau bergabung dengan kelas yoga. Beberapa kelas yoga yang dapat Anda pilih untuk menghilangkan stres, antara lain hatha, ashtangam vinyasa, atau bikram.

3. Tai chi

Serupa dengan yoga, tai chi adalah teknik relaksasi tubuh yang mengandalkan gerakan tubuh menggunakan teknik pernapasan dalam.

Meski gerakan ini berakar dari seni bela diri, tai chi dapat bertujuan untuk menenangkan pikiran dan kondisi tubuh sehingga sangat baik untuk menghilangkan stres. Bela diri asal Tiongkok ini juga dapat meningkatkan kelenturan dan stamina tubuh.

Beberapa manfaat olahraga tai chi untuk kesehatan adalah membangun kepadatan tulang, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga meringankan gejala penyakit, seperti gagal jantung, radang sendi, dan fibromialgia.

4. Menari

Menari memiliki sederet manfaat fisik, mental, bahkan emosional. Menari dapat meningkatkan kelincahan tubuh dan setiap gerakannya dapat meningkatkan detak jantung.

Menari juga menumbuhkan rasa kebersamaan karena umumnya dilakukan dengan orang lain. Dengan begitu, menari dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kebahagiaan.

Anda bisa mengambil kelas zumba, salsa, atau sekadar mengikuti irama musik di rumah. Penelitian membuktikan bahwa dengan mengikuti kelas menari, rasa cemas pun dapat berkurang. Ditambah lagi, menari juga bisa menjadi sarana berekspresi yang akan memperkuat koneksi antara tubuh dan pikiran.

5. Pilates

Pilates adalah jenis olahraga lainnya yang dapat menghilangkan stres. Pilates bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot serta kelenturan dan daya tahan tubuh sehingga membuat tingkat stres dalam diri Anda berkurang.

Selain mengatasi stres, pilates juga dipercaya dapat mengurangi nyeri leher dan punggung.

6. Kickboxing

Bagi Anda yang ingin melampiaskan rasa stres dan kesal terhadap pekerjaan, kickboxing bisa menjadi pilihan. Kickboxing melibatkan berbagai gerakan meninju dan menendang.

Melakukan kickboxing secara rutin dapat membantu meningkatkan keseimbangan, kelenturan, dan koordinasi tubuh Anda. Hal tersebut yang menjadi cara ampuh untuk melepaskan energi kemarahan dan stres.

7. Tenis

Olahraga tenis harus dimainkan berpasangan sehingga Anda akan membangun ikatan dengan orang lain, baik dengan pasangan atau teman.

Selain dapat melepaskan hormon endorfin, olahraga yang dapat membuat jantung lebih sehat dan tekanan darah normal ini juga mendorong Anda untuk lebih kompetitif dalam mengumpulkan poin. Nantinya, Anda akan merasa puas dan bangga sehingga mengatasi stres yang mendera.

Tak hanya tenis, olahraga lainnya yang bersifat kompetitif dan dapat dimainkan bersama orang lain adalah sepakbola, badminton, voli, dan basket.

Bagaimana olahraga dapat menghilangkan stres?

Tak hanya memberikan segudang manfaat fisik, olahraga memiliki manfaat secara psikologis, termasuk menghilangkan stres. Saat olahraga, tubuh Anda akan memproduksi hormon endorfin.

Hormon tersebut berperan penting dalam menghilangkan tekanan dan rasa khawatir dalam diri sehingga dapat melawan stres. Selain itu, endorfin dapat memicu munculnya energi positif dalam tubuh.

Kebahagiaan dan kepuasan setelah melakukan olahraga dapat memberikan energi positif dan rasa bahagia dalam menjalani aktivitas.

Endorfin juga memiliki peran sebagai analgesik, yang berarti dapat mengurangi persepsi rasa sakit yang dirasakan tubuh. Hormon ini bertindak seperti halnya obat penenang. Dengan begitu, olahraga dapat membebaskan pikiran Anda dari berbagai masalah.

Pastikan Anda mengetahui kondisi fisik Anda terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga. Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan olahraga yang tepat.

Jika sudah lelah, sebaiknya jangan paksa tubuh untuk terus berolahraga. Ingat, untuk tetap istirahat yang cukup setelah Anda melakukan olahraga apa pun.

8. Hiking di Hutan

Rekomendasi Olahraga Yang Tepat Untuk Mengatasi Kesehatan Mental

Alam memiliki efek menenangkan pada otak, terutama ketika kita berada di antara pepohonan. Percaya atau tidak, pepohonan dapat membantu kita mengurangi rasa cemas melalui zat kimia yang dikeluarkannya. Sebuah studi membuktikan bahwa mereka yang lebih sering berjalan-jalan di hutan memiliki kadar hormone stress lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya berkutat di perkotaan saja.

9. Strength Training

Olahraga Untuk Mengatasi DepresiStrength training atau latihan kekuatan seringkali dikira hanya untuk membentuk otot. Padahal, latihan semacam ini juga memiliki efek mental yang kuat, termasuk untuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Latihan kekuatan dapat memperbaiki mood, meningkatkan kepercayaan diri, mempermudah tidur, dan mengurangi stres.

Layanan Psikologi Pemerintah Indonesia Dalam Masa Pandemi

Layanan Psikologi Pemerintah Indonesia Dalam Masa Pandemi – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkhawatirkan potensi pengingkatan jumlah orang yang mengalami gangguan mental sebagai dapak wabah virus corona.

Jutaan orang di dunia menghadapi ancaman kematian dan penyakit, karantina, kemiskinan, serta kekhawatiran lain akibat wabah Covid-19.

“Isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kekacauan ekonomi, semuanya menyebabkan atau dapat menyebabkan tekanan psikologis,” kata Direktur Departemen Kesehatan Mental WHO, Devora Kestel, dikutip dari Reuters, Kamis (14/5/2020). slot online

Dia menambahkan, peningkatan jumlah kasus penyakit mental mungkin terjadi. Karena itu, pemerintah setiap negara harus juga memberikan perhatian dalam menangani isu kesehatan mental, bukan hanya penderita Covid-19 saja. https://www.mustangcontracting.com/

Layanan Psikologi Pemerintah Indonesia Akibat Dampak Dari Penyebaran Corona

“Kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh masyarakat sangat dipengaruhi oleh krisis ini, sehingga menjadi prioritas yang harus segera ditangani,” ujarnya, saat memaparkan laporan PBB dan pedoman kebijakan Covid-19 dan kesehatan mental.

Laporan PBB itu menyoroti beberapa wilayah dan golongan masyarakat yang rentan mengalami tekanan mental, termasuk anak-anak dan remaja yang terisolasi dari teman-teman dan sekolah serta petugas medis yang menyaksikan ribuan pasien terinfeksi dan meninggal dunia akibat virus corona.

Studi dan survei sejauh ini sudah menunjukkan dampak Covid-19 bagi kesehatan mental secara global. Para psikolog mengungkapkan kecemasan yang dihadapi anak-anak dan peningkatan kasus depresi serta kecemasan di beberapa negara. Kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat.

Sebelumnya Reuters melaporkan hasil wawancara dengan para dokter dan perawat di Amerika Serikat. Mereka mengalami kepanikan, kecemasan, kesedihan, mati rasa, mudah marah, insomnia, dan mimpi buruk.

Belum lagi jutaan orang yang menghadapi masalah ekonomi atau berisiko kehilangan pekerjaan.

Kondisi ini diperparah dengan bermunculannya informasi hoaks tentang sampai kapan pandemi berlangsung yang membuat mereka cemas dan putus asa menghadapi masa depan.

Dua bulan sudah virus corona (Covid-19) masih menyebar di seluruh pelosok Tanah Air, tercatat sudah lebih dari 12 ribu penduduk Indonesia positif terinfeksi virus corona.

Namun nyatanya, penyebaran virus corona ini membuat sebagian besar penduduk di dunia, termasuk Indonesia, mengalami stres, cemas, bahkan bosan berlebih.

Dalam sebuah survei yang dilakukan American Psychiatric Association (APA) terhadap lebih dari 1000 orang dewasa di Amerika serikat, ditemukan bahwa 48% responden merasa cemas mereka akan tertular virus corona.

Layanan Psikologi Pemerintah Indonesia Akibat Dampak Dari Penyebaran Corona

Lebih dari sepertiga responen (36%) mengatakan pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan mental mereka, dan 59% menjawab efeknya cukup berat pada kehidupan sehari-hari.

Melihat hal ini, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan pemerintah meluncurkan layanan psikologi untuk tetap menyehatkan jiwa raga penduduk Indonesia.

Dilansir dari beberapa sumber, layanan psikologi tersebut bernama Sehat Jiwa (Sejiwa).

Tak asal meluncurkan layanan psikologi, Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah mengacu pada data sebelum memutuskan untuk membuat layanan tersebut.

Ada data dari Lemabaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan, dalam rentang waktu 16-30 Maret tercatat ada 59 kasus kekerasan terhadap wanita.

Dipaparkan bahwa dari 59 kasus tersebut 17 di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

“KDRT yang ternyata fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

 Terdapat juga Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Jember menyediakan 15 psikolog bagi warga yang hendak konsultasi dampak psikologis akibat virus corona. Selama dibuka, sudah ada tiga orang yang memanfaatkan layanan tersebut. Mereka mengalami gangguan psikis sehingga meminta bantuan psikolog.

“Himpsi memang menyediakan layanan konseling gratis, khusus untuk mengatasi gangguan psikologis akibat penyebaran corona,” kata Ketua Tim Konseling Covid–19 Himpsi Jember, Nurhasanah, kepada Kompas.com, via telepon, Rabu (8/4/2020).

Dia menuturkan, konseling tersebut terbuka bagi masyarakat, terutama orang dengan risiko dan orang dalam pemantauan (ODP). “Begitu juga dengan keluarga mereka, termasuk keluarga pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar dia. Dia mengatakan, banyak warga mengalami kekhawatiran dan kecemasan karena pandemi virus corona. Hal itu berdampak pada pola tidur hingga hubungan dengan orang lain. “Ada yang mudah marah, tersinggung, ada juga klien yang saya tangani, anaknya ramai, lalu mau dikasi obat tidur agar anaknya cepat idur,” terang dia. Bahkan, ada juga warga yang habis pulang dari Surabaya, lalu mengalami kecamasan yang cukup parah.

Dia menuturkan, konseling tersebut terbuka bagi masyarakat, terutama orang dengan risiko dan orang dalam pemantauan (ODP). “Begitu juga dengan keluarga mereka, termasuk keluarga pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar dia. Dia mengatakan, banyak warga mengalami kekhawatiran dan kecemasan karena pandemi virus corona. Hal itu berdampak pada pola tidur hingga hubungan dengan orang lain. “Ada yang mudah marah, tersinggung, ada juga klien yang saya tangani, anaknya ramai, lalu mau dikasi obat tidur agar anaknya cepat idur,” terang dia. Bahkan, ada juga warga yang habis pulang dari Surabaya, lalu mengalami kecamasan yang cukup parah.

Untuk itulah, Himpsi menyediakan layakan konsultasi dari WhatsApp tersebut tak hanya di Jember, tapi di seluruh daerah eks karesidenan Besuki. Nur Hasanah membagikan tips bagi masyarakat di tengah wabah corona ini agar tidak cemas. Pertama, masyarakat harus berpikiran postif, hilangkan pikiran negatif. Kedua, tubuh perlu relaksasi, setiap merasa cemas, lakukan relaksasi. “Buat kegiatan yang menyenangkan bersama dengan keluarga, nonton hal yang lucu, hindari informasi hoaks tentang corona, tapi perhatikan imbauan pemerintah,” tutur dia.

Sejauh ini kasus positif corona di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, dengan ibukota Jakarta memiliki kasus terbanyak.

Ketika wabah mulai muncul di Indonesia dua bulan lalu, timbul kekhawatiran bahwa Pulau Bali yang menjadi pusat kunjungan turis utama di Indonesia akan menjadi salah satu tempat penyebaran utama.

Alasannya saat itu karena Bali memiliki penerbangan langsung dengan Wuhan, kota di China, sebagai tempat bermulanya virus corona.

Sejauh ini angka kasus corona dan kematian di Bali adalah 287 kasus dan empat kematian.

Sudah ada beberapa media internasional termasuk Al Jazeera yang membuat liputan mempertanyakan kemungkinan penyebab tidak banyaknya kasus corona di Bali.

Retno IG Kusuma adalah psikolog yang bekerja sebagai Kasub Psikologi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah di Denpasar.

Dalam pantauan Retno, RSUP Sanglah sebagai rumah sakit terbesar di Bali memang tidak melihat adanya peningkatan pasien yang diduga mengidap COVID-19.

“Di Sanglah, belum tentu ada perhari yang masuk. Di rumah sakit juga tidak ada permintaan khusus soal pendampingan psikologi.”

“Kami juga membuka hotline namun tidak seramai daerah lain,” kata Retno dalam perbincangan dengan Sastra Wijaya hari Kamis (7/5/2020).

Retno Kusuma melihat kehidupan spiritual yang dijalankan warga Hindu Bali menjadi salah satu cara dalam menghadapi kehidupan sekarang ini di sana di tengah situasi pandemi.

“Ada keyakinan spiritual sehingga menyerahkan pada alam dan Hyang Widhi Wasa.” kaa Retno.

“Juga ada himbauan menghaturkan persembahan khusus untuk COVID-19 dilakukan cukup sering.”

“Persembahyangan dan banten yg dihaturkan untuk menolak bencana, contohnya seperti Gunung Agung.”

“Masyarakat Bali khusyu dan rutin memohon perlindungan dan djauhkan dari bencana besar letusan Gunung Agung dan sekarang COVID-19,” kata Retno lagi.